PATI (Humas) — Sebanyak 440 Siswa kelas 9 MTs. Salafiyah Kajen Pati berpartisipasi aktif mengikuti Asesmen Minat Bakat (ABM).
Lembaga MTs. Salafiyah Kajen menggelar Asesmen Minat Bakat (ABM) tahun Ajaran 2023-2024 selama 7 (tujuh) hari. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin (19/2) sampai dengan Kamis (29/1) di Ruang Laboratorium, Gedung Pusat Pelatihan (Puspela) Yayasan Salafiyah Kajen.
“Setelah mendapat sosialisasi dari pusat (pemerintah), Kepala Madrasah, Bapak Masyfu’, mengintruksikan semua anak kelas 9 untuk turut serta mengikuti ABM. Hal itu supaya semua anak merasakan dan dapat mengukur kemampuan individu masing-masing pada bidang tertentu,” ujar Alwi Ahmad Sulthon sebagai Waka bidang Kurikulum memberi keterangan usai acara.
ABM tahun ini merupakan yang pertama kali diadakan di MTs. Salafiyah Kajen. Pelaksanaan ABM sendiri, terdiri dari dua bagian, yaitu asesmen bakat dan asesmen minat. Keduanya dikerjakan secara berurutan dari sub-tes satu ke sub-tes berikutnya.
Menurut Alwi, ABM kali ini benar-benar sesuatu yang baru. Dia melihat dan meninjau dari data adanya soal-soal yang berbeda dengan soal ujian pengukur kemampuan akademik. “ABM disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran sehingga anak-anak yang mengerjakan soal lebih bergantung pda daya nalar masing-masing,” katanya.
ABM merupakan salah satu asesmen dari Pusmendik BSKP yang sifatnya hanya pelayanan. Meski sebenarnya ABM tidak wajib ada (diadakan) namun MTs. Salafiyah Kajen tetap mencoba memberi fasilitas serta sarana bagi semua anak-anak kelas 9. Selain itu, ABM juga dapat melengkapi bukti berkas kelulusan. Apabila mengikuti ABM siswa mendapatkan tambahan rapor dari pihak madrasah berupa rapor bakat dan rapor minat.
“Kecuali bagi anak yang izin tidak mengikuti ABM karena sakit atau kepentingan mendesak lain. Lebih-lebih sejauh ini belum ada informasi terkait ujian ABM susulan. Jadi, kalau ada anak sakit atau tidak mengerjakan ya konsekuensinya tidak mendapat rapor ABM,” tutur Alwi.
Aspek-aspek yang diukur dalam ABM di antaranya yaitu kemampuan verbal. Kemudian penalaran kuantitatif, spasial, mekanik, klerikal. Tidak hanya itu, ada juga apek terkait penggunaan bahasa. (rh/at)