Pati (Humas) – Empat siswa MTsN 1 Pati dinyatakan lolos ke ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) bidang Sains tingkat provinsi. Kabar lolosnya keempat siswa ini diumumkan secara resmi pada Kamis (18/9).
Bidang Matematika disapu bersih oleh tiga siswa MTsN 1 Pati, ialah Hanindya Laily Azzahra juara pertama, Naufal Alfariqo Herbiana juara kedua, dan M. Abdul Fattah juara ketiga. Sementara Rossa Fath Azzulfani, meraih prestasi gemilang di bidang IPS dengan memperoleh juara 2. Prestasi ini diraih setelah mereka sukses melewati seleksi ketat di tingkat kabupaten.
Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat menyampaikan rasa syukur sekaligus bangga atas torehan prestasi siswanya.
“Atas nama kepala madrasah, kami sangat bangga dan tidak berhenti untuk bersyukur. Ini adalah prestasi luar biasa yang kembali ditorehkan oleh siswa-siswi terbaik MTsN 1 Pati,” ujarnya.
Pada momen ini, wahyu juga memberikan apresiasi. Pasalnya, semakin banyak siswanya yang berani keluar dari zona nyaman dengan mengikuti lomba secara luring.
“Kami sangat mengapresiasi karena seiring berjalannya waktu, semakin banyak anak-anak yang mengikuti lomba secara langsung atau luring, berani keluar dari zona nyaman, dan hasilnya memuaskan,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, hal ini menjadi indikator keberhasilan pembimbingan secara intensif di madrasah. Ia mengatakan bahwa pembimbingan intensif yang dilakukan oleh para guru pembimbing tidak hanya sekadar pada pembekalan materi, akan tetapi juga pada penguatan mental siswa agar siap untuk berkompetisi.
“Kami percaya bahwa ini adalah salah satu keberhasilan dari sebuah pembimbingan yang istiqamah, baik materi maupun pembinaan mental sehingga menghasilkan mental juara yang kuat pada anak,” ungkap Wahyu.
Salah satu siswa, Rossa mengatakan sangat senang bisa mendapatkan juara kedua bidang IPS, mengingat OMI merupakan sebuah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Jujur, di awal sempat merasa ragu antara lolos atau tidak. Tetapi atas kuasa Allah disertai dengan niat, ikhtiar, dan istiqamah saya dapat mengerjakan dengan baik. Sangat bersyukur sekali mendapat kesempatan ini,” ucapnya.
Menurut Rossa, tantangan terbesar saat OMI tingkat kabupaten ialah menguasai metode-metode literasi. Namun, berkat bimbingan intensif dari para guru pembimbing yang difokuskan pada materi yang dilombakan serta mengikuti uji coba sesuai instruksi, Rossa bisa menaklukkan soal-soal tersebut.
“Di tingkat provinsi nanti, harapan saya bisa lolos dan dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu nasional, karena saya optimis. Namun terlepas dari itu, saya tetap percaya bahwa keputusan Allah-lah yang terbaik bagi saya,” tutupnya.
Kontributor: humas_mtsn1pati, Editor: humas_kemenagpati