Pati Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan Baca Tulis Al Quran serta pengamalan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya semangat dalam pembinaan dan pengembangan bakat bagi Qori-Qoriah, Hafidz-Hafidhah, Mufassir-Mufassiroh, Khath-Khattah, dan meningkatkan kualitas bacaan Al Quran di masyarakat dan pelajar,
Hal ini disampaikan oleh KH. Nur Faqih Fanani saat memberikan bimbingan dan pelatihan Tilawatil Quran pada kegiatan Pelatihan Sehari Tilawatil Quran Putaran ke 20 Ikatan Persaudaraan Qori Qoriah Hafidz Hafidzah (IPQOH) di MTs Shirathul Ulum Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, Ahad (30/4)
Faqih (begitu panggilan sehari hari KH. Nur Faqih Fanani) menyampaikan, bahwa salah satu tujuan pendidikan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas, dan trampil, serta sehat jasmani dan rohani. Untuk mewujudkan prinsip-prinsip pendidikan tersebut, maka perlu adanya pembinaan mental spritual, khususnya bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui pemahaman dan penghayatan Al-Quran.
Sebagaimana sama-sama disadari, bahwa saat ini animo masyarakat, khususnya generasi muda dalam membaca Al-Quran secara perlahan mengalami degradasi. Oleh karenanya kita harus berupaya menggali dan mengkaji potensi serta peluang untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya generasi muda dalam membaca Al-Quran,ujarnya.
Faqih yakin IPQOH sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran dalam pengembangan baca Al-Quran, akan mampu menggali dan mengkaji potensi serta peluang untuk menggerakkan masyarakat Islam, sehingga terbebas dari buta aksara Al-Quran,tegasnya.
Namun sampai saat ini peran dan fungsi tersebut di nilai Faqih belum berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tergambar belum terdata secara baik, masyarakat Kabupaten Pati yang buta aksara Al-Quran. Karenanya Faqih menilai pelatihan Tilawatil Quran yang mengangkat tema, Pemberantasan Buta Aksara Al-Quran, oleh IPQOH Kabupaten Pati ini dinilai sangat strategis dan tepat dilaksanakan, dan diharapkan para pengurus dapat meninjau ulang berbagai peran dan fungsi DPD IPQOH,ujarnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Kabupaten Pati Joko Prasetyo mewakili Bupati Pati mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pati telah berupaya meningkatkan minat masyarakat dalam membaca Al-Quran. Namun demikian secara kuantitas maupun kualitas belum seluruhnya mampu memotivasi masyarakat.
Bila diamati secara cermat, minat masyarakat dapat dikategorikan masih kurang. Hal ini terlihat dari prosentase masyarakat yang melakukan pengajian antara Magrib Isya semakin berkurang, kondisi ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kemajuan teknologi dan tayangan media elektronik yang berkembang saat ini,ujarnya.
Untuk itu menurut Joko, sudah seharusnya sebagai umat Muslim mulai berfikir bagaimana upaya untuk memotivasi masyarakat untuk bisa membaca Al-Quran, dengan memadukan kegiatan seni dan budaya.
Joko menyadari bahwa pengaruh tayangan media elektronik dan media massa sepertinya telah menunjukkan gejala yang tidak sejalan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, dan adat istiadat masyarakat Muslim. Bahkan tidak jarang pengaruhnya benar-benar menyimpang dan kontraversi dalam proses perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia.
Dalam kondisi yang demikian tentunya umat Muslim harus dapat memposisikan sistim nilai dan budaya yang dilandasi nilai-nilai keagamaan yang dipahami dan dianut. Sehubungan dengan itu, satu hal yang tidak kalah penting, menurut Joko, agar para pengurus IPQOH ini untuk mendiskusikan dan mengambil langkah kedepan dalam meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait lainnya, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan minat baca Al-Quran. Mudah-mudahan hasil kerja DPD IPQOH Kabupaten Pati ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, tegas Joko.
Joko berharap IPQOH bisa mencetak Kader-Kader Qurani, yang nantinya akan menjadi kebanggaan keluarga dan Kabupaten Pati, serta akan menjunjung tinggi nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,pungkasnya. (Athi/bd)