Pati – Salah satu bentuk rasa cinta tanah air, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati menggelar Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI dengan sederhana, Senin (17/8/2020).
Peserta upacara tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya yang biasanya digelar meriah di halaman kantor Kementerian Agama Kab. Pati. Tahun ini upacara hanya diikuti sebagian dari ASN Kemenag Pati, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid 19. Hal itu lantaran kondisi masih dalam keadaan Pandemi Covid-19.
Kepala Kemenag Kab. Pati Imron Rosyidi bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam amanatnya menyampaikan tentang kesederhanaan sosok Mbah Padmo Darsono, warga di Dusun Girpasang, Kabupaten Klaten.
Ganjar bahkan belajar banyak dari Mbah Patmo Darsono yang sudah berusia sekitar 70 tahun tetapi tetap bersemangat dan selalu bersyukur tanpa mengeluh. Ia juga mengutip nasihat Mbah Patmo yang relevan untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah. Nasihat itu disampaikan dalam bahasa Jawa yaitu “Urip kui senajan abot tetep kudu dilakoni. Aja sambat lan aja ngeluh, aja mandhek sanajan dengkul wis ndredheg. (Hidup itu meskipun berat tetap harus dijalani. Jangan mengeluh, jangan berhenti meskipun lutut sudah bergetar).
“Spirit dari Mbah Patmo untuk jangan mengeluh itu yang harus terus ada di dada kita. Menengok sanubari dan menakar kadar cinta kepada negeri. Tidak dari seberapa penting posisi atau tenarnya nama kita,” tandasnya
Ganjar berpesan bahwa di usia negara kita yang ke -75 tahun ini, spirit jangan mengeluh mesti ada di setiap dada kita. Seberat apapun kehidupan yang kita hadapi. Termasuk kondisi di tengah pandemi sebagaimana yang kita rasakan sekarang.
Saat inilah saatnya kita menegok sanubari untuk menakar seberapa besar kadar cinta kita terhadap negeri. Kadar cinta itu diukur dalam menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan “tatag”.
Kondisi ini tentunya juga bisa kita simak lewat heroisme perjuangan para pendahulu kita baik sebelum ataupun setelah kemerdekaan. Saat itu, persenjataan kita sangat sederhana dan terbatas. Namun kita mempunyai satu senjata pamungkas, yakni tekat bulat mempertahankan kemerdekaan.
Di akhir amanatnya, Imron menegaskan bahwa spirit itulah yang harus kita jaga untuk menghadapi tantangan ke depan.
Di akhir upacara, Kepala Kemenag Pati beserta 15 ASN di lingkungannya menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia. (at)