Pati – MTsN 1 Pati memperingati hari Kartini dengan menggelar lomba membaca kitab kuning Safinatun Najah, Kamis (21/4). Lomba yang berlangsung di Indoor MTsN 1 Pati ini diikuti 22 peserta, perwakilan kelas 7 dan 8. Lomba membaca kitab kuning ini kali pertama diselenggarakan MTsN 1 Pati. Sebelumnya, selama bulan Ramadhan, MTsN 1 Pati menggelar Kegiatan Ramadhan Istiqomah, diawali dengan sholat isyroq, sholat dhuha, dan kajian kitab kuning.
Muhammad Mujib, selaku koordinator Kegiatan Ramadhan Istiqomah, menjelaskan bahwa lomba membaca kitab kuning yang berjudul Safinatun Najah karangan Syaikh Salim Ibn Sumair Al-Hadrami ini memiliki beberapa tujuan. “Kami menyelenggarakan lomba ini dengan tujuan, yang pertama, agar anak-anak mengenal kitab salaf atau kitab kuning. Kedua, untuk melatih anak-anak untuk membaca kitab kuning dengan makna gandul. Ketiga, melatih kecerdasan anak, agar anak itu punya semangat untuk mengkaji kitab kuning yang selama ini agak ditinggalkan. Berikutnya, menambah ghirah atau semangat anak-anak agar bisa meneladani sekaligus mengaplikasikan isi yang dikandung dalam kitab kuning,” jelasnya.
Mujib juga menambahkan jika kajian kitab kuning yang diajarkan kepada anak-anak, ialah perihal ibadah mahdhoh, seperti wudhu, sholat, dan puasa. “Selama ini, anak-anak kurang mendapatkan penjelasan lebih detail lebih rinci tentang ibadah mahdhoh,” tambahnya.
Dalam lomba membaca kitab kuning, Mujib menyampaikan ada tiga kriteria penilaian. “Kriteria penilaian ada 3 aspek, yaitu intonasi, cara memberikan makna gandul, dan penjelasan dari apa yang dibaca,” tuturnya. Ia juga menambahkan jika pemenang lomba akan diumumkan Jumat (22/4) setelah kegiatan sholat isyroq dan dhuha.
Riska Arum Iriani, salah satu peserta lomba, mengungkapkan jika dirinya tertarik mengikuti lomba membaca kitab kuning. “Excited dan antusias sekali. Saya senang dapat mengikuti lomba membaca kitab kuning,” ucapnya. Dalam lomba ini, ia memaknai bab rukun iman. “Tadi saya maju memaknai bab rukun iman. Meskipun gugup, Alhamdulillah, dapat memaknainya dengan lancar,” imbuh Riska.
Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati, mengungkapkan bahwa lomba membaca kitab kuning merupakan lomba yang pertama kali digelar di MTsN 1 Pati. “Istimewanya, lomba membaca kitab kuning digelar bertepatan dengan peringatan hari Kartini,” ungkapnya.
Syafak juga menjelaskan jika penafsiran Al Quran dalam bahasa Jawa memiliki sejarah yang melekat pada RA Kartini. “Dulu, RA Kartini memiliki usul kepada KH Sholeh Darat, Kyai dari Semarang, untuk menafsirkan Al Quran ke dalam bahasa Jawa. Alasan beliau adalah sebagai pegangan putri-putri Jawa. Selain itu, hatinya merasa tenteram setelah menafsiri Al Quran menggunakan bahasa Jawa,” terangnya.
Untuk meneladani sifat RA Kartini inilah, Syafak berharap dengan adanya lomba ini siswa-siswi MTsN 1 Pati tidak hanya bisa membaca kitab kuning saja, tetapi juga dapat memaknainya sekaligus memahami ayat-ayat Al Quran. “Karena di MTsN 1 Pati merupakan sekolah berciri islami, kami ingin anak-anak bisa membaca kitab kuning. Tidak hanya itu, kami juga berharap agar mereka bisa memaknai dan memahaminya,” pungkasnya. (TIM/at)