PATI – Kemenag Kabupaten Pati melalui Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) menggelar Focus Group Discussion (FGD), bertempat di Aula lantai dua kantor Kemenag setempat, Senin (20/03).
FGD yang mengambil tema Sinkronisasi Kebijakan antara Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Pati terkait pembiayaan PPG Guru Pendidikan Agama Islam ini menghadirkan tiga nara sumber. Ketiga nara sumber tersebut antara lain Kepala Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Ketua Tim Informasi Andi Lala, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Paryanto dan Wisnu Wijayanto selaku Ketua Komisi D – DPRD Kabupaten Pati.
Hadir pula dalam pembukaan, Kepala Kantor Kemenag Pati membuka acara secara resmi, Kasi PAI, pengawas PAI dan perwakilan guru PAI TK, SD dan SMP se-Kabupaten Pati sebagai peserta.
Kasi PAI Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Umi Istianah menyampaikan, FGD ini dilaksanakan untuk mensinkronisasi dan berkolaborasi Kebijakan Kementerian Agama dengan Pemerintah Kabupaten Pati untuk mendorong guru PAI menyiapkan generasi yang berkarakter dan berkualitas.
Umi melaporkan, FGD ini diikuti oleh sebanyak 60 peserta terdiri dari pengawas PAI, staf seksi PAI dan guru PAI dari jenjang TK, SD, dan SMP di Kabupaten Pati, dengan rincian 22 orang PNS, 7 orang PPPK dan 19 wiyata bakti.
“Sebanyak 509 Guru PAI di Kab. Pati lulus pre tes namun belum melaksanakan PPG,” jelas Umi.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan Kepala Kantor Kemenag Pati Ali Arifin berharap para guru PAI bisa difasilitasi dalam PPG-nya.
”Hari ini kita mendorong dan memfasilitasi bersinergi dengan Pemda untuk bagaimana agar guru guru PAI di Kabupaten Pati bisa mengembangkan karirnya yakni melalui fasilitasi pembiayaan PPG, ” jelasnya
“Kuota PPG nasional se-Indonesia hanya 5.000 orang, jadi jatah per kabupaten sangat sedikit dan masa tunggunya bisa sampai 20 tahun. kita membuka kran dan memfasilitasi bersama dengan Pemkab Pati,” jelasnya lebih lanjut.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Informasi mewakili Kabid PAI Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Andi Lala menjelaskan bahwa sekitar 12 ribu GPAI di Provinsi Jawa Tengah telah lulus pretes.
Pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah terkait dengan pembiayaan.
“Mudah mudahan di tahun 2023 ini ada peluang. Harapan kami di tahun 2023 ini ada surat pernyataan kesanggupan dari Dinas Pendidikan, Karena Provinsi dalam waktu dekat akan mengumpulkan pemda kabupaten/kota yang sudah memberikan surat pernyataan,” tegas Andi. (at)