PATI – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pati meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan merupakan satu-satunya Madrasah Aliyah di Kabupaten Pati yang mendapatkan penghargaan tersebut hingga saat ini.
Penghargaan diberikan oleh PJ Bupati Pati Henggar Budi Anggoro didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (8/3/23).
Pada kesempatan tersebut, Henggar mengungkapkan penghargaan yang diberikan ini sebagai wujud apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, dan Pemerintah Kabupaten Pati. Henggar menyebut sejumlah 25 piagam penghargaan yang diserahkan mulai dari Adiwiyata mandiri dan tingkat kabupaten hingga nasional.
Henggar mengatakan, lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga sekolah mulai dari siswa, guru, staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa. “Tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama,” pintanya.
Lebih lanjut Henggar menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2022. Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional Tahun 2022 diikuti 789 sekolah dari 27 provinsi. Setelah dilakukan seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan secara sampling, ditetapkan Sekolah Adiwiyata Mandiri sebanyak 94 sekolah dari 17 provinsi dan Sekolah Adiwiyata Nasional sebanyak 305 sekolah dari 24 provinsi.
Pemerintah memberikan apresiasi terhadap sekolah yang telah berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) berupa penghargaan Adiwiyata yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dan Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.
“Penghargaan Sekolah Adiwiyata dan Kampung Iklim bukanlah tujuan akhir, namun merupakan cerminan komitmen dan kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” tegas Henggar di akhir sambutannya.
Sementara Kepala MAN 1 Pati Amirudin Aziz mengungkapkan, Gerakan PBLHS dilaksanakan sejak tahun 2006 yang dikenal dengan nama Program Adiwiyata, bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di sekolah dan daerah. Hal tersebut sesuai dengan visi-misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati yaitu Terwujudnya Madrasah yang religius, berprestasi dan berwawasan lingkungan.
“Melalui penetapan sebagai Sekolah Adiwiyata diharapkan dapat menghasilkan anak-anak didik yang berkarakter, peduli, dan berbudaya lingkungan, serta berprestasi secara akademik. Sehingga akan terwujud generasi yang unggul untuk Indonesia maju. Selain itu, saya berharap Madrasah khususnya MAN 1 Pati dapat menciptakan lingkungan yang asri, adem dan terkelola dengan baik,” harap Kepala MAN 1 Pati. (at)