Pati – Pelaksanaan upacara bendera di MTsN 1 Pati berlangsung setiap dua pekan sekali. Pada moment tersebut, tak jarang menjadi ajang pemberian reward bagi siswa berprestasi. Kali ini, terdapat delapan siswa yang menerima reward dari madrasah. Adalah Faiz Rifqi Andhika dan Hafiz Ulumuddin Karim, siswa berprestasi di bidang Matematika Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Abdurrahman Ahmad Al Fatah, Eka Auliya Nurhidayah, dan Rizqullah Salman Esandi, siswa berprestasi di bidang Bahasa Arab dalam Olimpiade Bahasa Arab 6 (OBA-6), serta Durrotun Asyifa Baizurman, siswa berprestasi di bidang MTQ Madrasah Fest.
Queisha Qurrota Ayunin, presenter berbahasa Inggris dan Faizza Hilman Octavian, penulis inspirasi juga turut mendapat reward dari madrasah bukan lantaran prestasinya mengikuti lomba atau olimpiade, melainkan karena potensinya yang unik dan dinilai baik oleh Madrasah. Adapun reward diberikan secara langsung oleh Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati pada Senin (4/9) di sela-sela pelaksanaan upacara.
Syafak yang juga sekaligus Pembina Upacara menyampaikan rasa bahagia terhadap semangat para siswanya dalam berprestasi dan mengasah potensi. Lebih lanjut, ia menyampaikan, potensi siswa sangatlah beragam, namun ketika diasah dengan optimal maka akan menelurkan prestasi membanggakan.
“Kalian luar biasa, kalian hebat, kalian mau mengasah dan akhirnya mampu menunjukkan potensi kalian masing-masing,” tegas Syafak saat memberikan amanat.
Dalam amanatnya itu pula, Syafak mengajak kepada seluruh siswa untuk terus meningkatkan kedisiplinan. Karena menurut Syafak, disiplin merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan.
“Tidak ada orang yang sukses tanpa memiliki sifat disiplin. Rasulullah sukses di dalam dakwahnya karena beliau adalah orang terdisiplin di seluruh dunia. Maka kita sebagai pelajar muslim patut dan wajib mencontohnya,” katanya lantang.
Selain itu, Syafak juga tidak henti-hentinya mengajak seluruh guru untuk terus melakukan pembimbingan terhadap para siswanya. Dirinya juga menegaskan bahwa guru harus bisa menjadi uswatun hasanah bagi siswa.
“Mengajar itu hanya sebagian kecil dari tugas guru, tetapi ada tugas yang lebih besar dan mulia yaitu mendidik dan membimbing siswa. Guru harus menjadi uswatun hasanah dalam pembimbingan, sehingga siswa akan memiliki pengalaman belajar yang mendasar dan mendalam, yang akhirnya akan dijadikan guru di saat mereka sudah lulus, karena experience is the best teacher, pengalaman adalah guru terbaik,” tandasnya.
Sementara itu, Faizza, yang akhir-akhir ini gencar menulis dan tulisannya berhasil dimuat di Website Kanwil Kemenag Jateng, mengatakan senang mendapat apresiasi dari madrasah tempat di mana ia memperoleh banyak ilmu dan tuntunan ini.
“Senang sekali, pengalaman pertama mendapatkan penghargaan dari madrasah,” ucapnya bahagia.
“Terima kasih kepada bapak ibu guru atas bimbingannya selama ini, yang membuat kami tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya Ibu Ulfatunni’mah. Kepada pihak madrasah juga Bapak Ali Musyafak, terima kasih atas support terbaiknya sehingga kami semakin berani mengasah potensi. Semoga ke depan bisa istiqomah memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, orangtua, dan MTsN 1 Pati,” harap Faizza. (TiM/at)