Pati – Pembentukan Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) di Kabupaten Pati diselenggarakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), bertempat di aula kantor Kemenag Kab.Pati, Rabu (10/11/2021).
Kegiatan pembentukan FAPSEDU dibuka Kepala Dinsos P3AKB Kab. Pati diwakili Kabid Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Bestianti Ihdinastri mengatakan pembentukan FAPSEDU ini bertujuan untuk menguatkan dan memantapkan program keagamaan untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya Fapsedu ini merupakan manefestasi spirit keagamaan dalam mewujudkan kesejahteraan ditengah kehidupan bermasyrakat dan ikut berperan aktif mendukung Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Peran serta tokoh agama, kata dia ikut serta mengendalikan penduduk yang memiliki berbagai macam karakter. Tentu dibutuhkan perjuangan keras agar jumlah penduduk di Indonesia terkendali. Salah satunya melalui tokoh agama yang dinilai memiliki peran penting.
“Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana membutuhkan dukungan dari para tokoh agama, agar pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dapat mencapai sasaran,” kata Bestianti.
Kepala Kemenag Pati Ali Arifin berharap Fapsedu berperan aktif menyukseskan Program P3AKB dengan cara ikut serta menggalakkan Program Menjadi Orangtua Hebat dan Bina Keluarga Balita (BKB) untuk menyiapkan Generasi Emas 2045 berbasis keluarga.
“Diharapkan generasi penerus bangsa kedepan menjadi generasi yang cerdas, produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul,” ujar Ali.
Sementara Narasumber Kabid Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Bestianti Ihdinastri berharap peran serta tokoh agama berperan dan mendukung Program P3AKB dalam Program Generasi Berencana (GenRe) dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga.
Peran FAPSEDU memiliki arti penting agar para remaja dapat menghindari Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), yaitu seks pranikah, pernikahan dini, dan napza. memahami dan menerapkan kedelapan fungsi keluarga, serta memiliki kecakapan hidup (fisik, mental, spiritual, kejuruan, kemampuan menghadapi kesulitan).
“Tokoh agama identik dengan penjaga moralitas umat, karena itu dengan berperannya tokoh agama dalam revolusi mental, sama artinya tokoh agama ikut memperbaiki dan menjaga moralitas umat agar tetap berada pada jalur yang benar sesuai ketentuan agama dan negara,” jelas Bestianti.
“Kami sudah merumuskan program penanaman revolusi mental berbasis keluarga sangat penting untuk membawa perubahan suatu bangsa dimulai dari diri sendiri,” ungkapnya. (at)