PATI (Humas) – Setelah digelar selama dua pekan, kegiatan ramadan MTsN 1 Pati ditutup oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Ahmad Syaikhu pada Rabu (3/4). Seluruh warga madrasah ikut dalam acara penutupan yang berlangsung di indoor madrasah.
Pada kesempatan ini, Syaikhu juga menyerahkan piagam penghargaan kepada MTsN 1 Pati sebagai Satuan Kerja Pilot Project Zona Integritas Tahun 2023.
“Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih. Alhamdulillah, MTsN 1 Pati menjadi salah satu dari 3 Madrasah Tsanawiyah se-Indonesia sebagai Pilot Project Wilayah Bebas Korupsi,” ujarnya.
Syaikhu menuturkan bahwa menjadi siswa madrasah merupakan rezeki dan karunia yang patut disyukuri, pasalnya selain dipertemukan dengan orang-orang soleh dan memperoleh ilmu agama, ilmu umum juga bisa didapat.
“Apalagi di MTsN 1 Pati, ilmu agamanya sudah tidak diragukan lagi untuk bekal adik-adik di masa depan. Ilmu umumnya, prestasinya juga tidak kalah dengan sekolah umum lainnya bahkan saya mengapresiasi MTsN 1 Pati di tahun 2022 bisa menjadi satu-satunya madrasah yang masuk MURI. Harus kita syukuri bersama,” tuturnya.
“Di MTsN 1 Pati ini guru-gurunya luar biasa, apalagi kepala madrasahnya yang bisa dijadikan tauladan bagi siswa maupun warga madrasah lainnya,” imbuh Syaikhu.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati mengatakan bahwa barang siapa yang gembira akan datangnya bulan Ramadan, maka diharamkan baginya semua neraka.
“Alhamdulillah, kita masih ketemu dengan bulan Ramadan tahun ini, dan kenapa kita harus gembira? Karena Ramadan itu bulan super spesial, super istimewa bagi orang mukmin,” ucapnya.
Lebih lanjut Syafak menjelaskan, di bulan Ramadan diturunkan mukjizat terdahsyat Rasulullah yaitu Al-Qur’an karim. Selain itu, di bulan Ramadan juga terdapat malam yang namanya Lailatul Qadar.
“Di bulan Ramadan semua nilai ibadah dilipatgandakan sampai-sampai amalan ibadah sunnah bisa bernilai wajib, dan yang lebih dahsyat lagi di bulan yang suci ini Allah menurunkan rahmat, ampunan, dan berkah-Nya yang tak terhingga,” jelasnya.
Syafak bersyukur, pasalnya Ramadan di MTsN 1 Pati tahun ini diisi dengan kegiatan-kegiatan luar biasa yang dikemas dengan tema Ramadan Bahagia.
“Penguatan dan peningkatan iman islam merupakan kegiatan andalan di Ramadan Bahagia, bentuk kegiatannya adalah shalat isyraq, duha, istighosah, tadarus Al-Qur’an, dan shalat berjamaah,” terang Syafak.
“Penguatan penguasaan ilmu pengetahuan juga dilakukan dalam Ramadan Bahagia, yaitu dengan ngaji kitab, khitobah, dan bimbingan potensi siswa di samping KBM biasa,” sambungnya.
Syafak mengatakan, dalam Ramadan Bahagia kali ini yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kepedulian sosial, yaitu dengan berbagi rezeki, shodaqoh kepada fakir miskin, dhuafa, dan yatim piatu se-desa Pekalongan. Hal itu ditujukan untuk mengasah kecerdasan sosial seluruh warga madrasah.
Di akhir sambutan, Syafak mengajak seluruh warga madrasah untuk merenung, pasalnya sebentar lagi bulan yang sangat dicintai oleh para Nabi dan orang-orang soleh segera berakhir.
“Sejauh mana kualitas puasa kita, semoga tidak hanya dapat lapar dan dahaganya, tetapi benar-benar mendapat keberkahan bulan ini dan esuk dipetemukan kembali,” harapnya.
Menjelang libur panjang akhir Ramadan dan Idul Fitri, Syafak juga mengajak kepada seluruh warga madrasah untuk menjaga citra madrasah yang mendunia ini.
“Jangan tinggalkan amal soleh terutama ibadah, jangan tinggalkan belajar, dan jangan tinggalkan silaturahmi,” tegasnya.
Ramadan Bahagia juga ditutup dengan penampilan siswa-siswi MTsN 1 Pati, penyerahan penghargaan kepada siswa berprestasi, dan gotong royong membersihkan ruang kelas sekaligus lingkungan madrasah sesuai imbaun Kakanwil Kemenag Prov. Jateng “Mitigasi Bencana dan Pendampingan Siswa”. (TIM/at)