Pati – Fungsi pembinaan pengawas menjadi amat penting mengingat peran pengawas dalam membantu guru, kepala sekolah mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Maka, dalam rangka mewujudkan pembinaan yang baik, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati melalui Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) mengadakan kegiatan “Pembinaan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) oleh KaKankemenag dan Rapat Kerja dengan Kasi Penmad, Kasi Pais dan Kasi PDPontren” di ruang kerja pengawas kantor setempat, Selasa (11/7)
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Pati, Kasi Penmad, Kasi Pais, Kasi PDPontren, Ketua Pokjawas Kabupaten Pati, serta diikuti oleh seluruh Pengawas Madrasah Tingkat Dasar, Pengawas Madrasah Tingkat Menengah, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAIS) Tingkat Dasar dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAIS) Tingkat Menengah, Pengawas Pendidikan Agama Kristen dan Pengawas Pendidikan Agama Katolik se Kabupaten Pati.
Ketua Pokjawas Kankemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku dalam laporan kegiatannya, menerangkan event bertema “Mewujudkan Pengawas Pendidikan Agama yang Unggul, Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter” tersebut merupakan serangkaian program, sebagai upaya Kankemenag Kabupaten Pati meningkatkan pembinaan, baik terkait bidang pengetahuan, keterampilan, dan mental, bagi pengawas Pendidikan Agama pada sekolah. Salah satu agenda yang akan dibahas terkait pedoman-pedoman pengawas yang akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan kepengawasan
Syaiku berharap kegiatan pembinaan dan raker ini dapat menelorkan Program Kerja yang riil dan inovatif, program yang berkualitas secara perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, “
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Akhmad Mundakir dalam sambutannya saat membuka acara ini secara resmi lebih menekankan bahwa Jabatan Fungsional Pengawas adalah Jabatan Tertinggi dalam komunitas pendidikan.
“maka penting menjadi diri sendiri dan mampu menjadi teladan bagi guru yang berada di bawahnya, serta terus senantiasa sadar dan peduli akan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada diri bapak ibu, tentu tidak sekedar menghasilkan output tetapi melihat pada outcome, indikator sederhananya adalah keberhasilan Bapak Ibu sebagai Pengawas bilamana peserta didik mampu bergeser dari ketidak tahuannya menjadi sedikit tahu, serta minimal dapat menghantarkan peserta didik memiliki prestasi, baik akademik ataupun non akademik,” ujar Mundakir
“Pengawas Pendidikan Agama harus memperhatikan lima kompetensi. Bukan hanya memahami, tapi mencermati, menganalisis, dan merefleksikan sebaik apa pelaksanaannya di lapangan saat ini,” jelasnya
Program kepengawasan yang sudah tertuang dalam pedoman diharapkan mampu dipersiapkan dan dijalankan dengan baik, agar arahnya lebih jelas sehingga membantu semua pihak dalam penerapan program dimaksud. Selain itu, dari kegiatan ini dapat lahir Pengawas Agama handal, yang mampu mengembangkan pengawasan Pendidikan Agama secara lebih luas. “Pengawas punya peran besar dalam membina guru pendidikan agama, yang menentukan peningkatan mutu pendidikan agama,” pungkasnya.
Pembinaan dan raker ini dilanjutkan dengan pembahasan dan penyusunan program kerja berdasarkan tingkatan masing masing dengan Kasi Penmad, Kasi Pais dan Kasi PDPontren Kankemenag Kabupaten Pati. (Athi’/bd)