PATI – Di tengah wabah Coronavirus (Covid-19), Calon jemaah haji menggantungkan nasib pemberangkatan mereka terhadap kebijakan Pemerintah Arab Saudi dalam menyikapi perkembangan wabah ini.
Hal tersebut diungkapkan Kemenag Pati melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Abdul Hamid saat dikonfirmasi oleh Humas Kemenag Pati, Jum’at (1/5/2020). Pihaknya mengkonfirmasi masih akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi terkini untuk pemberangkatan haji.
“Saat ini Direktorat Penyelenggaraan Haji sudah menyiapkan tiga skenario penyelenggaraan haji di tengah pandemi covid-19. Baik itu jika pemerintah Saudi melarang, tetap mengijinkan, maupun pemerintah Saudi hanya mengijinkan keberangkatan haji namun dengan jumlah jemaah terbatas atau dikurangi kuotanya,” paparnya.
Namun demikian, pihaknya memastikan hingga saat ini seluruh persiapan penyelenggaraan haji masih berjalan sesuai tahapan yang direncanakan. Mulai dari penyelesaian dokumen paspor, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi meningitis, pelunasan biaya haji, bimbingan manasik haji secara online, persiapan angkutan jemaah, pengundian kloter, hingga pelimpahan nomor porsi jemaah wafat.
“Sekarang ini proses pelunasan tahap pertama hingga (30/4/2020) sudah dilakukan. Total ada 1.329 calon jamaah untuk pelunasan tahap pertama,” imbuhnya.
Meski begitu, Abdul hamid meminta masyarakat untuk tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah. Pasalnya, ia melihat adanya banyak informasi yang beredar tidak jelas sumbernya terkait keberangkatan haji tahun ini.
“Pada saatnya pemerintah akan mengumumkan secara resmi sesuai kebijakan Mamlakah Al Arabiyah As Suudiyah. Calon jamaah akan diberikan pengumuman secara resmi kalau sudah ada kebijakan pasti,” pungkasnya. (at)