Pati – Berawal dari rasa keprihatinan terhadap pondok-pondok pesantren yang selama ini hanya bergantung pada bantuan, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Jawa Tengah bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kab. Pati menyelenggarakan pelatihan packaging produk untuk melatih kemandirian pondok pesantren dalam bidang ekonomi, diikuti oleh 31 perwakilan pondok pesantren di wilayah Kab. Pati, bertempat di meeting room Hotel Safin, Senin (29/4/2019).
“Kami berikan pelatihan packaging produk kewirausahaan sederhana menggunakan bahan baku yang tersedia di daerah masing-masing, seperti praktik mengemas sabun batangan, deterjen bubuk dan cair serta hidangan nata de coco,” tutur Abu Choir dari FKPP Jateng.
Choir mengatakan,masyarakat berpandangan seolah-olah sulit, namun sebetulnya sangat mudah mengemas produk seperti deterjen bubuk, hanya dengan melapisi beberapa bahan saja. Pelatihan tersebut untuk menunjukkan bahwa sebenarnya kita mampu memproduksi sekaligus mengemas sendiri produk-produk yang selama ini dijual di pasaran.
“Kita tidak perlu bergantung dengan produk asing kalau bisa produksi dan mengemas sendiri dengan pengemasan yang menarik dan bisa dijual di masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut Choir menerangkan, pola pikir cinta pada produk buatan lokal harus terus ditumbuhkan karena dengan membeli produk buatan tetangga sendiri meskipun tidak bermerk tapi kalau karakter itu sudah terbangun, berarti membela ekonomi daerah sendiri.
“Misalnya dengan membeli produk deterjen merk“Bu Nyai”itu sama saja mencintai produk buatan saudara sendiri dan membela ekonomi bangsa sendiri, sehingga kita tidak tergantung pada produk kapital,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kankemenag Kab. Pati, Imron Rosyidi menuturkan, sudah banyak pelatihan kewirausahaan yang digelar rutin oleh FKPP bekerja sama dengan Kemenag dan membuahkan hasil.
“Kami mengundang para Kyai pesantren supaya setelah kegiatan ini selesai bisa membuat usaha sendiri, sehingga ekonomi pesantren berjaya dan masyarakat pun berjaya,” tandas Imron. (Am