Pati – Kementerian Agama (Kemenag) Pati menggelar dialog lintas agama dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa”, bertempat di The Safin Hotel Jl. Diponegoro no.229 Pati, Selasa (6/4/2021).
Kegiatan ini menghadirkan dua orang nara sumber yakni Bupati Pati Haryanto dan Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah Taslim Sahlan, dengan dihadiri oleh Forkompinda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati, perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta beberapa stakeholder terkait.
Acara diawali dengan penyerahan Piagam Watu Gong, dari FKUB Provinsi Jawa Tengah, kepada Bupati. Selanjutnya, penyerahan cendera mata oleh pihak penyelenggara yaitu Kankemenag Pati kepada pihak narasumber.
Pada kesempatan itu, Bupati Pati Haryanto dalam arahannya menyoroti aksi terorisme yang membuat prihatin dan membutuhkan perhatian semua kalangan termasuk tokoh agama
“Jadi kita ini, meskipun di Kabupaten Pati saat ini aman, nyaman dan terkendali, namun tetap timbul rasa khawatir dan was – was. Hal ini disebabkan aksi terorisme yang membuat prihatin dan membutuhkan perhatian semua kalangan termasuk tokoh agama.
Bupati Haryanto mengatakan kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan demi mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Pati. Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk. Selain terdapat beragam agama, sudut pandang umat pun berbeda-beda karena yang diyakininya berbeda.
“Oleh karena itu, untuk menyikapi dan mengantisipasi kondisi semacam ini, memang melalui dialog. Yaitu dengan dialog yang dikemas seperti ini. Bila diantisipasi dengan membungkam orang untuk berpendapat, ya sangat tidak tepat. Sebab saat ini masyarakat memiliki kebebasan untuk berpendapat,” jelas Bupati.
Namun, apabila terlalu bebas memberikan kebebasan berpendapat, juga dapat menimbulkan dampak yang membahayakan persatuan dan kesatuan negara. Bupati juga yakin semua agama tidak ada yang mengajarkan aksi terorisme. “Sebab mereka yang ekstrem itu pemikirannya seringkali adalah liberal dan sering menyalahkan pemerintah,” paparnya.
Melalui dialog yang dikemas untuk lintas agama dan lintas sektor, diharapkan dapat meredam kondisi yang ada saat ini. Bila di Kabupaten Pati, lanjut Bupati, muncul indikasi skala kecil, menurutnya akan langsung segera ditangani.
Selain itu, Bupati pun menegaskan bahwa semenjak pihaknya menjabat, di periode pertama sampai dengan saat ini, tidak ada masalah, dan tidak ada kegaduhan atau kisruh yang terjadi akibat pembangunan tempat ibadah oleh umat beragama.
Sementara, Kepala kantor Kementerian Agama Kab. Pati pada saat pelaksanaan dialog tidak dapat hadir karena harus mengikuti RAKERNAS di Surakarta, sehingga mewakilkan kepada Ka Sub Bag. Tata Usaha Ahmad Syaiku.
Ditemui Humas di ruangan kerjanya usai mengikuti Rakernas pada Kamis (8/4/2021), Ali Arifin menyampaikan, kegiatan ini menjadi pembuktian bahwa Pemerintah Kabupaten Pati, selalu mengedepankan dan menjaga agar kondusivitas situasi keberagaman di Kabupaten Pati tetap tercipta dan terjaga.
“Oleh karena itu, Kemenag Kabupaten Pati berpartisipasi menyelenggarakan sebuah kegiatan yang tujuan akhirnya adalah kita sesama pemeluk agama, memberikan makna yang lebih luas. Ada yang moderasi beragama untuk meneguhkan semangat berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI”, jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan, untuk menyamakan persepsi penanggulangan kekerasan atas nama agama dan kepercayaan di wilayah kabupaten Pati. Kemudian juga untuk maping potensi kerawanan sosial atas nama agama dan kepercayaan.
“Selain itu, untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan kekerasan atas nama agama serta membangun sinergitas, membangun kebersamaan dan mengsinkronkan pemahaman untuk merekatkan kesatuan antar elemen bangsa”, paparnya.
Pihaknya menyebut bahwa, Aksi terorisme yang akhir-akhir ini membuat gaduh masyarakat, merupakan salah satu hal yang melatarbelakangi diadakannya dialog lintas agama ini. Tujuannya antara lain untuk tetap menjaga agar masyarakat tetap kondusif serta jauh dari aksi teror. (at)