PATI – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang ke-75, MTsN 1 Pati menggelar upacara terbatas pada Rabu (25/11). Upacara yang digelar di aula madrasah hanya diikuti oleh guru dan pegawai yang melaksanakan Work From Office (WFO) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan untuk guru dan pegawai yang Work From Home (WFH) mengikuti upacara secara virtual bersama Menteri Agama.
Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak dalam amanatnya menyampaikan 5 hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sejati. Pertama, guru di dalam melaksanakan tugas harus dengan niat ibadah kepada Allah. “Dengan semangat jihad dan juang untuk mendidik para siswa, Insya Allah akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya,” tutur Syafak.
Kedua, guru merupakan sebuah profesi. Dalam hal ini seorang guru harus menguasai ilmunya, ketika merasa masih ada yang kurang dengan ilmu yang dimiliki maka yang harus dilakukan adalah belajar.
Ketiga, guru harus berinovasi dan berkreasi agar siswanya tertarik dan senang dalam belajar.Keempat, guru sejati harus bisa memberikan pelayanan yang baik dengan sepenuh hati; dan yang kelima, guru harus bisa menguasai ilmu teknologi (IT). Menurut Syafak, saat ini guru harus melek teknologi terlebih di masa pandemi yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring. “Untuk hal ini tidak ada kata tidak bisa, yang sepuh bisa belajar dari yang muda. Asal ada kemauan pasti bisa,” tegas Syafak.
Upacara yang berlangsung bersamaan dengan penyerahan hadiah lomba peringatan Hari Guru Nasional dan gebyar prestasi ini juga di hadiri oleh para pemenang. “Selamat kepada anak-anakku atas prestasi yang diperoleh. Kami berharap dengan lahirnya para juara ini bisa menginspirasi siswa lain sehingga bisa mengangkat potensi yang ada di madrasah. Dan selamat hari guru untuk seluruh guru di Indonesia, khususnya guru MTsN 1 Pati. Semoga dengan profesi kita sebagai seorang guru bisa menjadikan hidup kita bahagia di dunia, di alam kubur, dan di akhirat kelak,” harapnya.
Pelaksanaan upacara pun berlangsung khidmat dan penuh haru, pasalnya salah satu guru membacakan refleksi hari guru sehingga membuat sebagian peserta upacara meneteskan air mata. Dalam penggalan refleksi yang dibacakan, Sa’dun mengajak semua peserta upacara untuk berintrospeksi, “[…] Kita iku guru laku, guru lagu, apa guru wilangan? […] Guru sejatiiku guru kang isa nuntun tata laku marang awake dewe lan murid-muride, guru kang tansah isa digugu lan di tiru. ![…]”
Selain itu, beberapa siswa yang tergabung dalam OSIS juga memberikan kejutan kepada seluruh peserta upacara dengan membacakan puisi, menyanyikan hymne guru dan memberikan bunga serta ucapan selamat hari guru yang tertuang dalam bentuk surat kecil.
Sri Ningsih, salah satu guru MTsN 1 Pati memaknai tema hari guru nasional tahun 2020 ini sebagai suatu kesempatan yang harus digunakan untuk meningkatkan performa diri atau kompetensi yang dimiliki, yakni dengan belajar dalam kondisi apapun dan dari manapun.
Menurut Ningsih, di era millenial apalagi masa pandemi sekarang ini, guru juga harus mampu memainkan peran dalam hal memberi motivasi, mengarahkan dan tetap melakukan pembelajaran dengan baik meskipun secara online, “Guru khususnya saya, mau tidak mau harus belajar IT, karena selama pandemi ini penguasaan IT sangat berperan besar dalam pembelajaran daring. Bagaimana materi yang disampaikan ke siswa dapat diterima dengan baik, tidak hanya melalui modul tapi juga melalui media pembelajaran,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, di era millenial ini alangkah baiknya jika sebagai guru terus belajar mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, salah satunya yakni dengan belajar bersama para guru-guru muda atau fresh graduate, “Jangan pernah lelah untuk terus belajar dan belajar demi mewujudkan Indonesia yang maju! Selamat hari guru nasional untuk seluruh guru di Indonesia,” Tutur Ningsih. (TiM/at)