Pati – Sejak Maret 2020 lalu, pemerintah telah menghimbau masyarakat, khususnya aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) guna mencegah penyebaran virus korona (Covid-19) di Tanah Air. Kepala Kementerian Agama Kab. Pati Imron Rosyidi mengatakan WFH seharusnya tidak membatasi para ASN untuk menjalankan tugasnya sehari-hari. ASN memiliki kewajiban untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas APBN yang digunakan. Menurutnya, APBN merupakan amanah yang dihimpun dari pajak rakyat, oleh sebab itu kinerja ASN tidak boleh kendor meski ada kebijakan bekerja dari rumah. “Koordinasi bisa tetap dijalankan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Target kinerja juga harus diperhatikan. Jadwal kerja disusun untuk memastikan setiap output dapat diselesaikan secara efektif selama WFH, baik target harian, mingguan hingga bulanan. Semua harus dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas APBN yang digunakan,” kata Imron dalam pernyataan tertulis via whatsApp kepada Humas Pati, Selasa (12/5/2020). Imron menambahkan, bekerja secara profesional adalah kemuliaan di sisi Allah SWT, sehingga harus dilakukan kapan dan di manapun. WFH menjadi ujian akuntabilitas dan loyalitas setiap pribadi yang tercermin dari ketuntasan kinerjanya, sehingga penting menanamkan niat untuk selalu jujur bekerja, walau tidak ada yang melihat. “Profesional dalam bekerja adalah bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Memperhatikan dengan baik urusannya dan berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan. Niatkan semata mencari ridha Allah, dan sadari bahwa Allah selalu mengawasi,” ujarnya. Selain bernilai ibadah, WFH juga memberikan kesempatan bagi ASN agar lebih dekat dengan keluarga. Berkumpul bersama keluarga setiap hari seharusnya menjadi energi positif untuk mendorong agar kinerja lebih optimal dan produktif. Menurut Imron, dalam menghadapi pandemi Covid-19, sudah seharusnya ASN khususnya ASN Kemenag Pati mengoptimalkan usaha pencegahan dengan selalu hidup bersih dan sehat, serta menjaga jarak fisik (physical distancing). Dalam kondisi seperti ini, menurut Imron, sikap sabar dan lapang dada adalah kunci. “Kunci dari kita sebagai ASN dan secara umum bagi Bangsa Indonesia melewati krisis ini adalah dengan bersabar, menyandarkan sepenuhnya pada kuasa Allah, meyakini bahwa di balik semua ini ada hikmah dan anugerah besar yang menanti. Sudah seharusnya kita saling menguatkan dan peduli. Insya Allah, musibah ini akan segera terlewati,” tandasnya. (at)
Kemenag Pati Gelar Tes CAT Evaluasi Kinerja Penyuluh Agama Islam
Pati (Humas)* – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati melalui Seksi Bimas Islam menyelenggarakan Tes CAT Evaluasi Kinerja Penyuluh Agama Islam...
Selanjutnya