Pati – Dalam rangka mengakomodasi minat, kebutuhan, dan tingkat perkembangan peserta didik, MTsN 1 Pati melakukan terobosan dengan mengembangkan kurikulum terintregasi. Kurikulum terintegrasi didesain dengan mengkombinasikan Kurikulum Nasional dari Kemendikbudristek, Kurikulum Kemenag, serta Kurikulum Keasramaan seperti pondok pesantren dengan penguatan pendalaman kitab kuning, tahfidz, sains, riset dan robotik, serta bahasa. Dengan adanya terobosan tersebut, prestasi MTsN 1 Pati kian melejit. Hingga Senin (26/12) MTsN 1 Pati berhasil mengumpulkan medali sebanyak 14.828.
Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak menjelaskan, tercetusnya terobosan kurikulum terintegrasi didasari adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga madrasah berusaha untuk mengembangkannya. “Potensi anak berbeda-beda. Perbedaan potensi inilah yang menjadi alasan kami dalam mengembangkan kurikulum,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan keberhasilan penyelenggaraan kurikulum terintregasi terletak pada peran guru dalam melakukan pendampingan terhadap peserta didik. “MTsN 1 Pati mengembangkan kurikulum dan pembelajaran secara terintegrasi antara di kelas dan di asrama. Hal tersebut sangat berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi dan prestasi siswa,” imbuhnya.
Satu lagi keberhasilan dari pengembangan kurikulum terintegrasi adalah meningkatnya jumlah alumni MTsN 1 Pati yang diterima di MAN IC dan MAN PK melalui Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB). “Tercatat mulai tahun 2019 ada 1 anak yang diterima di MAN IC, tahun berikutnya 7 anak, 5 anak, dan di tahun 2022 kemarin 11 anak diterima melalui SNPDB,” rincinya.
Syafak berharap melalui pendampingan pembimbingan istiqomah, di tahun 2023 ini akan semakin banyak siswa MTsN 1 Pati yang diterima di MAN IC/PK, sehingga prestasi madrasah semakin tampak dan dirasakan masyarakat.
Tidak hanya prestasi siswa, adanya kurikulum terintegrasi ini juga memberikan angin segar bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya. Terbukti pada pertengahan November, tiga guru MTsN 1 Pati dinyatakan sebagai Instruktur Nasional Implementasi AKMI tahun 2022, peluncuran buku The Golden Age: MTsN 1 Pati Menembus Langit Menggapai Prestasi, dan terbaru-guru seni budaya MTsN 1 Pati dinobatkan sebagai juara internasional bidang seni digital. “Bukan hanya siswanya saja, tetapi guru-guru kami juga mulai bergerak dan menunjukkan eksistensinya sesuai dengan passion-nya masing-masing,” ucap Syafak.
Menanggapi keberhasilan pengembangan kurikulum terintegrasi MTsN 1 Pati, Kasubdit Kurikulum & Evaluasi KSKK Madrasah Ditjen Pendis Kemenag RI, Suwardi, memberikan apresiasinya. “Saya sangat mengapresiasi inovasi dan terobosan yang telah dilakukan oleh MTsN 1 Pati, terutama dalam mengembangkan kurikulum madrasah secara terintegrasi. Kerja sama dan kolaborasi antara guru di kelas dengan para pembina asrama madrasah merupakan wujud totalitas guru dan madrasah dalam mendampingi peserta didik sehingga seluruh potensinya berkembang optimal dan prestasi MTsN 1 Pati semakin keren,” paparnya. Ia menegaskan, keberhasilan sebuah program tidak terlepas dari tangan dingin seorang pemimpin. “Kuncinya, Kepala Madrasah memberikan support secara penuh dan memberi ruang yang seluas-luasnya kepada guru serta peserta didik untuk berkreasi dan mengembangkan potensinya,” pungkas Suwardi. (TiM/at)