Pati – Masih dalam suasana hari raya Idul Fitri 1441 H/2020 M, Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) bersama jajaran Kemenag Pati mengadakan Halal Bi Halal Virtual melalui media teleconference menggunakan aplikasi zoom meeting pada Selasa (9/6/2020).
Dalam acara tersebut, KaSubbag Tata Usaha Ahmad Syaiku hadir mewakili Kepala Kemenag Kab. Pati bersama Umi Istianah selaku Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kemenag Pati yang nampak menyapa para guru dengan memberikan sambutan dan ucapan Idul Fitri.
Dalam sambutan Ketua DPD AGPAII Kab. Pati, Subhan mengatakan bahwa sebagai organisasi profesi yang di dalamnya bernaung guru, pendidik, dan tenaga kependidikan yang merasakan situasi sulit, mencekam, dan penuh ketidakpastian karena pandemi covid-19. Sebagai pendidik sekaligus sebagai orang tua memikirkan secara sungguh-sungguh bagaimana keselamatan dan masa depan anak didik juga anak-anak kandungnya sendiri.
Lebih lanjut dikatakan Subhan, DPD AGPAII yakin, dengan jiwa korsa guru pendidikan agama islam, semangat perjuangan yang selalu di dada, kesadaran bersama-sama menjaga protokol kesehatan, dan mengubah pola, dan kebiasaan hidup sehat, bangsa Indonesia insya Allah dapat keluar sebagai pemenang melawan corona. Seluruh masyarakat dapat kembali membangun masa depan bangsa dalam adaptasi kenormalan baru.
DPD AGPAII Kab. Pati terpanggil dan merasa turut bertanggung jawab untuk membangun solidaritas sosial melalui berbagai aktivitasnya yang ditujukan untuk memberikan dukungan dan kekuatan kepada rekan-rekan para guru, terutama guru PAI honorer, anak didik, dan masyarakat Kab. Pati.
Sementara dalam sambutan arahan KaSubbag TU, Ahmad Syaiku menyampaikan Guru Sebagai Pilar Peradaban dimulai dari manusia tentunya sebagai mahluk homosocius. Sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Dalam hidup ini, terjadi hubungan yang sangat dinamis dan dialektis. Basis kebudayaan peradaban adalah adanya kohesi sosial tentang ke-kitaan, ke-kamian, dan ke-akuan.
Pilar selanjutnya ialah ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan tools untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan dan muaranya akan membentuk suatu peradaban. Dengan demikian antara kebudayaan dan peradaban merupakan pilar yang sangat menentukan adalah lembaga-lembaga institusi kegiatan pendidikan dan kebudayaan. (at)